Kerajaan Demak adalah kerajaan
Islam pertama di Jawa, kerajaan ini muncul ketika melemahnya Raja Majapahit. Di
bawah pimpinan Sunan Ampel Denta, Walisongo bersepakat mengangkat Raden Patah
menjadi Raja pertama kerajaan Demak. Gelar Raden Fatah adalah Senopati Jimbun
Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Demak sebelumnya adalah
Bintoro yang merupakan daerah vasal Majapahit yang diberikan oleh Raja
Majapahit kepada Raden Patah.
Pemerintahan
Raden Patah berlangsung kira-kira di akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16 M.
Dikatakan, ia adalah seorang anak Raja Majapahit dari seorang ibu muslim
keturunan Campa. Ia digantikan anaknya yang bernama Sambrang Lor, dikenal juga
dengan julukan Pati Unus. Menurut Tome Pires, Pati Unus baru berumur 17 tahun
ketika menggantikan ayahnya sekitar tahun 1507. Menurutnya tidak lama setelah
naik tahta, ia merencanakan suatu rencana serangan terhadap Malaka. Semangat
perangnya memuncak ketika Malaka ditaklukkan Portugis pada tahun 1511. Akan
tetapi, sekitar pergantian tahun 1512-1513, tentaranya mengalami kekalahan
besar.
Pati
Unus digantikan oleh Trenggono yang dilantik sebagai Sultan oleh Sunan Gunung
Jati dengan gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin. Ia memulai pemerintahan pada tahun
1524-1546. Pada masa Sultan Demak yang ketiga inilah Islam dikembangkan
keseluruh tanah Jawa, bahkan sampai ke Kalimantan Selatan. Penaklukan Sunda
Kelapa berakhir tahun 1527 yang dilakukan oleh gabungan Demak dan Cirebon di
bawah pimpinan Fadhilah Khan. Majapahit dan Tuban jatuh ke bawah kekuasaan
Demak diperkirakan pada tahun 1527 itu juga.
Peninggalan Kerajaan Demak
Masjid Agung Demak
Masjid ini dibangun oleh walisongo dan diprakarsai oleh Sunan Kalijaga, lokasinya berada di tengah pusat kota Demak. Setiap hari ribuan peziarah mendatangi Masjid Agung Demak untuk berwisata rohani. Di komplek Masjid Agung juga terdapat pemakaman raja-raja Demak yang telah wafat.
Makam Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga terkenal dalam menyebarkan agama Islam hingga ke pelosok tanah jawa, dalam menyampaikann dakwahnya, Sunan Kalijaga menggunakan media seni dan kebudayaan sehingga ajaran islam mudah diterima di kala itu. Karyanya hingga saat ini masih terkenal salah satunya adalah tembang Jawa gundul-gundul pacul.
Pintu Bledeg dibuat oleh Ki Ageng Selo
Bedug dan kentongan karya wali songo
Soko Tatal dan Soko Guru (tiang Masjid Agung Demak)
Itulah beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Demak, sebagai muslim yang baik kita harus tahu tentang sejarah perkembangan islam di daerah masing-masing. Tujuannya agar islam terus berkembang sampai saat ini tiu semua berkat para pendahulu kita, semoga artikel kali ini dapat menambah wawasan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar