Selasa, 01 September 2015

Kerajaan Demak

Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa, kerajaan ini muncul ketika melemahnya Raja Majapahit. Di bawah pimpinan Sunan Ampel Denta, Walisongo bersepakat mengangkat Raden Patah menjadi Raja pertama kerajaan Demak. Gelar Raden Fatah adalah Senopati Jimbun Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama. Demak sebelumnya adalah Bintoro yang  merupakan daerah vasal Majapahit yang diberikan oleh Raja Majapahit kepada Raden Patah.
Pemerintahan Raden Patah berlangsung kira-kira di akhir abad ke-15 hingga awal abad ke-16 M. Dikatakan, ia adalah seorang anak Raja Majapahit dari seorang ibu muslim keturunan Campa. Ia digantikan anaknya yang bernama Sambrang Lor, dikenal juga dengan julukan Pati Unus. Menurut Tome Pires, Pati Unus baru berumur 17 tahun ketika menggantikan ayahnya sekitar tahun 1507. Menurutnya tidak lama setelah naik tahta, ia merencanakan suatu rencana serangan terhadap Malaka. Semangat perangnya memuncak ketika Malaka ditaklukkan Portugis pada tahun 1511. Akan tetapi, sekitar pergantian tahun 1512-1513, tentaranya mengalami kekalahan besar.

Pati Unus digantikan oleh Trenggono yang dilantik sebagai Sultan oleh Sunan Gunung Jati dengan gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin. Ia memulai pemerintahan pada tahun 1524-1546. Pada masa Sultan Demak yang ketiga inilah Islam dikembangkan keseluruh tanah Jawa, bahkan sampai ke Kalimantan Selatan. Penaklukan Sunda Kelapa berakhir tahun 1527 yang dilakukan oleh gabungan Demak dan Cirebon di bawah pimpinan Fadhilah Khan. Majapahit dan Tuban jatuh ke bawah kekuasaan Demak diperkirakan pada tahun 1527 itu juga.

Peninggalan Kerajaan Demak 
Masjid Agung Demak


Masjid ini dibangun oleh walisongo dan diprakarsai oleh Sunan Kalijaga, lokasinya berada di tengah pusat kota Demak. Setiap hari ribuan peziarah mendatangi Masjid Agung Demak untuk berwisata rohani. Di komplek Masjid Agung juga terdapat pemakaman raja-raja Demak yang telah wafat.

Makam Sunan Kalijaga


Sunan Kalijaga terkenal dalam menyebarkan agama Islam hingga ke pelosok tanah jawa, dalam menyampaikann dakwahnya, Sunan Kalijaga menggunakan media seni dan kebudayaan sehingga ajaran islam mudah diterima di kala itu. Karyanya hingga saat ini masih terkenal salah satunya adalah tembang Jawa gundul-gundul pacul.

Pintu Bledeg dibuat oleh Ki Ageng Selo 



Bedug dan kentongan karya wali songo

Soko Tatal dan Soko Guru (tiang Masjid Agung Demak) 



Itulah beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Demak, sebagai muslim yang baik kita harus tahu tentang sejarah perkembangan islam di daerah masing-masing. Tujuannya agar islam terus berkembang sampai saat ini tiu semua berkat para pendahulu kita, semoga artikel kali ini dapat menambah wawasan Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar